Ikan-ikan Srampangan..

Emak Ingin Naik Haji.. Saya Ingin Hadiah Umroh-nya..!

01.31 25 Comments

*sekedar berharap.. mana tau Allah memilih saya..*


Adalah Aditya Gumay, Sang Sutradara, yang tanpa sengaja membaca Cerpen Emak Ingin Naik Haji (karangan Asma Nadia) di pertengahan tahun 2008 saat menghadiri acara Perpisahan TK Al Azhar di Taman Mini. Dia mendapat goody bag berisi majalah2 lama, salah satunya Majalah Noor terbitan Desember 2007.
Mungkinkah Allah telah memilih Aditya Gumay untuk mewujudkan cerpen usang menjadi sebuah film yg sarat akan hikmah..? Wallahu’alam


Ini di luar kebiasaan.. gw ga hobi nonton! Yang udah2 sih gw ketiduran di bioskop karna gelap.. wakakakakkkk..
Tapi ga tau kenapa.. hari ini, 24 Nopember 2009, gw merasa HARUS nonton film itu. Balik kerja, search internet cari tau bioskop yg muter film ini tp lama nya bukan main.. Tobat deh!
Walhasil gw putuskan telpon 108 ajalah.. xixixiii.. katrok banged, ye?!
3x bulak-balik minta nomor tilpun Studio 21 yg di TIM (021-319 25 1300), Plaza Semanggi (021-255 36 421) & Plaza Indonesia (021-398 38 779)..
Kenapa sampe 3x gitu? Yaiyalah, karna ketiga tilpun itu menjawab senada & seirama : Kita ga puter film nasional, mbak..
WHAT???!!!
Gw di Endonesyah tapi bingung mo kemana liat pilem endonesyah !!!

Hopeless..! Gw coba buka internet lagi, walo lama sungguh, akhirnya kebuka juga, langsung cari judul-nya dan liat sedang diputer dimana..
Dapatlah 2 lokasi terdekat : Atrium dan Slipi Jaya. Ba’da maghrib gw ngacir ke Atrium naek Taksi Putra 18rebu perak. 15menit sebelum film diputer, tiket udah di tangan.
Alhamdulillah, jadi juga gw nonton..




Dikisahkan, Emak (Aty Kanser) adalah seorang janda miskin, suami dan anak sulungnya mati tenggelam di laut. Tinggal di rumah petak bersama Zainal (Reza Rahardian), si bungsu.
Penghasilan Emak dari membuat kue2 basah dan pekerjaan Zen si pelukisan keliling, membuat impian Emak pergi ke Tanah Suci menjadi jauh dari kenyataan.

"Sekarang uang emak ada 5juta, sudah nabung lima tahun. Kalau sekarang naik haji, ongkosnya 30juta, berarti baru 25 tahun lagi uang Emak cukup. Jadi emak baru bisa naik haji umur 86 tahun. Mudah-mudahan Emak masih ada umur, ya Zen.."

Lima jengkal dari gubuk kayu Emak, berdiri megah rumah milik saudagar kapal, Haji Sa’un (Didi Petet). Mereka sekeluarga berencana umroh untuk ke enam kalinya..
Di tempat lain, Pak Joko (Aswin Fabanyo) seorang pengusaha, membutuhkan titel haji di depan namanya untuk meraih simpati masyarakat, karna dia berambisi menjadi walikota.
Di sini terlihat perbedaan motivasi : berhaji sebagai rutinitas, kepentingan politik dan sungguh rindu tanah suci..

Suatu hari, Zen diminta membantu Istri Haji Sa’un (Niniek L. Kariem) belanja ke supermarket. Zen mendengar pengumuman bahwa setiap belanja 100ribu & kelipatannya berhadiah kupon naik haji. Di kasir, selesai melakukan pembayaran, istri Haji Sa’un mendapat 34 lembar kupon naik haji yg langsung dibuang begitu saja ke tempat sampah. Zen tertegun lama, teringat impian terbesar Emak..
Sampai di rumah saudagar kapal itu, Zen membantu menurunkan belanjaan dan ga sengaja melihat Haji Sa’un menghitung uang dalam tas. Lagi2 dia tertegun, teringat Emak yg mengumpulkan recehan..

Di lain hari, Mantan Istri Zen (Helsi Herlinda) minta uang untuk ke dokter karna penyakit hernia anak mereka kambuh. Di sini ada percakapan lucu yg kurang lebihnya begini :

Zen : Kamu dulu meninggalkanku karna aku ga punya uang. Sekarang kamu juga kawin dg laki2 yg ga punya uang..
Mantan : Paling tidak dia pegawai tetap..
Zen : Iya, tetap ga punya uang!!

Wakakakakkkkk.. bokis banget deh si Zen..

Sore hari, saat Zen pulang jualan lukisan, mantan istrinya duduk menangis di rumah Emak. Ternyata penyakit hernia anak mereka sudah kronis, besok harus dioprasi dan butuh biaya 5juta. Dengan sedih emak merelakan tabungan haji yang baru tadi pagi disetor ke bank, walau Zen melarang.
Malamnya Zen mendengar lantunan Emak yg terbata membaca ayat suci, dilihatnya butir2 air mata Emak bercucuran di atas lembaran kitab. Zen kalut, teringat uang milik Haji Sa’un yg penuh dalam tas.

Dalam kamar, Haji Sa’un sedang membuka Al Qur’an mencari jawaban atas pertanyaan Dika (Gagan Ramdhani), anak lelakinya yg kritis dg masalah agama. Jam 02.00 dini hari, penjaga rumahnya terdengar berisik. Haji Sa’un keluar dan turun menegur, sementara Zen melompati pagar dan masuk ke kamar Haji Sa’un. Tas penuh berisi uang sudah di tangan, saat melangkah keluar terlihat Al Qur’an yg terbuka di kasur.

Zen terpaku, bathin-nya bergetar, teringat alunan ayat suci dari mulut Emak tadi, terbayang butiran air mata di pipi keriput Emak..
Haruskah keikhlasan Emak dinodai dg cara begini..?!

Haji Sa’un naik kembali ke kamarnya setelah memarahi penjaga rumahnya yg ternyata berjudi. Di depan pintu kamar dilihatnya jejak sepatu. Di kasur di samping Al Qur’an, tergeletak tas uang miliknya.
Haji Sa’un berteriak menyuruh penjaga mengejar pencuri. Zen lari tunggang-langgang. Walau nyaris tertangkap, dia berhasil meloloskan diri.
Dalam rumah Zen tak henti ber-istighfar dalam gemetar ketakutan. Ketika minum menenangkan diri, dia melihat 34 lembar kupon naik haji yg dipungutnya dari tempat sampah supermarket.
Di kamar, dilihatnya Emak tertidur lelap mendekap Al Qur’an..

Pagi hari di rumah sakit, mantan istri Zen membayar biaya oprasi anaknya. Jumlah totalnya 3juta sekian. Zen datang & tau biaya oprasi ga sampe 5juta. Dimintanya sisa uang tabungan Emak, hanya ada 300ribu. Ternyata yg 1juta dipinjamkan si mantan istri kepada suaminya yg baru untuk membayar hutang. Zen memaksa suami baru mantan istrinya itu untuk mengembalikan uang Emak, tp uangnya udah ga ada. Zen naik pitam & menghajar lelaki itu.

Di rumah, si Burik burung tekukur Zen ditemukan mati dalam kandang.
Emak nyuruh Zen mengubur si Burik, tapi gadis tetangga menawarkan diri untuk membantu menguburkan.

Sore hari, saat mengumpulkan baju di jemuran, Emak menyapa adik si gadis tetangga
Emak : Aduh, enaknya yg lagi makan ayam goreng..
Adik : Ini bukan ayam Mak, ini burung..
Emak : Burung dari mana..? *heran & curiga*
Adik : Tadi kakak yg tangkap.
Emak : Jangan dimakan, ini bangkai..
Kakak : Saya terpaksa, Mak.. Kami sudah lama ga makan daging, ayah-ibu kami sedang sakit..

Emak trenyuh, hatinya tersentuh.. Dg sisa uang tabungan yg berhasil diambil Zen dari mantan istrinya, Emak masak ayam goreng. Diajaknya kakak-adik anak tetangga makan di rumah sampai kenyang. Emak juga memberikan sebagian uang yg tersisa untuk membantu pengobatan orang tua anak2 itu.

Suatu pagi, beberapa hari kemudian.. Zen mengecek pengumuman pemenang kupon undian naik haji. Ternyata kupon kedua yg dicek-nya termasuk dalam daftar pemenang undian. Zen bersujud ke tanah lalu berlari pulang ke rumah dg bathin dipenuhi seruan “Labbaika Allaahumma Labbaik..”
Dicarinya Emak, tapi ga ada. Ditulisnya pesan dalam buku “Ada kejutan untuk Emak” dan disimpan di atas meja lalu bergegas pergi. Ga jelas sih pergi kemana..
Ga lama Emak datang dan membaca pesan Zen dg penuh tanda tanya.
Kejutan apa..??!

Di jalan, Zen menggenggam erat kupon & koran sambil bathin terus menyerukan “Labbaika Allaahumma Labbaik.."
Disimpan nya kupon dalam saku jaket. Sementara dari arah berlawanan Pak Joko menyetir mobil sambil dipukulin Nony (Henidar Amroe), istrinya, karna ketahuan selingkuh dg Sekretaris nya (Cut Memey).
Zen ketabrak mobil Pak Joko, jaket nya terlempar & 34 lembar kupon itu terbang berhamburan..

*********

Gw terhenyak.. ga nyangka ada bagian tragis dalam film ini. Tabungan Emak terkuras untuk biaya oprasi cucu-nya. Ditambah lagi keikhlasan Emak memberi makan anak-anak tetangganya yg miskin..
Zen & gw yg nonton mengira Allah memberi pengganti keikhlasan Emak dg takdir menang undian naik haj..
Tapi malang ga dapat ditolak, untung ga dapat diraih..
Ternyata bukan kupon itu jawaban nya..

Selanjutnya lihat sendiri deh film-nya..
Berhasilkah Emak naik haji? Bagaimana nasib Zen?
Kasihan dong yg udah bikin film & pengarang cerpen-nya kalo cukup baca postingan gw doang.. heheee..

Yang jelas ada satu kalimat Emak yg bikin hati gw bergetar & mata berkaca
*ah, dasar cengeng aja lu noooppp..!*
“Raga Emak mungkin ga mampu menyeberangi lautan yg begitu luas, tapi Emak yakin Allah pasti tau hati Emak udah lama ada di situ..”

*********

Masih berkenan terusin baca..?
Mau silahkan lanjut, kalopun ngga mau boleh tinggalin..


PENDAPAT GW TENTANG FILM INI

Walau ada yg bilang terlalu banyak ‘kebetulan’ dalam film ini, tapi buat gw pribadi film ini BAGUS dan banyak hikmah di dalam nya.
‘Kebetulan-kebetulan’ itu bukan hal yg ga mungkin, karna ga ada yg mustahil kalo Allah sudah berkehendak..

Coba lihat Al Qur’an..
Surah Ath Thalaaq ayat 2 dan 3 :
”Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap2 sesuatu”

Surah Al Fathir ayat 2 :
“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya

Ini potongan tiket milik saya. Kemarin malam, waktu mencari gambar pendukung postingan ini, tanpa sengaja saya menemukan informasi DI SINI.
Disebutkan di sana :

Jangan buang tiket nonton Emak Ingin Naik Haji anda. Kirimkan potongan tiket beserta biodata dan komentar anda tentang Film Emak Ingin Naik Haji, ke alamat Jl. Puri Mutiara II no. 7 Jeruk Purut Jakarta Selatan.
Tersedia hadiah UMROH untuk 2 orang pemenang yang terpilih.
Pemenang akan diumumkan tanggal 8 Desember 2009.
Keikutsertaan dalam promo ini tidak dipungut biaya.
Promo ini berlaku untuk anda yang menonton sampai dengan tanggal 24 November 2009.

Suatu kebetulan yg membahagiakan, pada tanggal tersebut saya memutuskan ke Atrium untuk nonton film Emak Ingin Naik Haji.
Bila Allah berkehendak, tidak mustahil bagi saya bertamu ke Rumah-Nya..

Sang Pakde

17.00 21 Comments

Gw kenal Pakde Cholik tanggal 4 September 2009 di rumahnya sahabat gw yg ini. Baca 1 link doang yg dia kasih, langsung nyandu..
Ga tau deh hari itu ada brapa postingan Pakde yg gw komentarin.
Gw betah manteng seharian untuk baca & komentar di Blog Pakde..
Gw sibuk cekikikan & ngakak sendirian kaya orgil..
Hahahaaaa.. ga jelas!

Hilaf nya gw yg telah lupa diri baca postingan bertaburan komentar di blog Pakde yg tanpa gw rencanakan itu malah bikin gw beruntung..
Genap selusin hari mengenal Blog Pakde, tanpa disangka2 gw dapet hadiah buku di moment hari kelahiran Pakde (Rabu).
Alhamdulillah.. Katanya hari itu gw & Bang Dje lah Top Komentator di sana. Wedeeeew..

Ahahaaaa.. Gw seneng! Soalnya ponakan gw tuh lagi rewel banget minta ajarin bikin blog, padahal gw ga ada waktu. Suatu kebetulan yg menggembirakan. Tinggal gw kasih bukunya ke dia plus pesan : plajarin sendiri nanti kalo ga ngerti baru tanya..
Hihihiii.. Ncing Nopi yg pemalas..


Gilanya lagi *kok lo milih kata gila sih nop???* 20hari kemudian gw menang undian karna gw ikutan maen tebak2an di sana..
Halaaaah.. gimana ga gila coba..? Kalo soal tebak2an sih gw jago.. Ya buktinya kan ini tho..? Heheeee.. Nah kalo urusan undian sih terus terang gw jauh dari hoki!
Gw sih hopeless lah kalo peraturannya yg berhasil nebak kudu diundi untuk menentukan pemenang. Ga bakalan gw menang! Beteee..
Makanya gw terkaget2 waktu baca postingan terbaru Pakde bahwa gw lah salah satu pemenangnya, bersama Si Tukang Kuweh & Bu Guru TK.

Yang bikin cerita tebak2an plus undian ini menjadi beda, buku yg jadi jatah hadiah gw adalah buku yg dalam hati sempat gw gumamkan "pengen buku itu..." waktu baca postingan Pakde. Makanya gw bahagia banget karna ga nyangka! Alhamdulillah..

Walaupun terlambat, gw rasa wajib bagi gw untuk berbagi berita gembira ini skaligus sebagai ucapan trima kasih gw pada Pakde yg suwer orang nya kocak abis & hobi bagi2 buku bagi readers blog-nya..

Yaaa pokoknya matur tengkyu banget untuk Pakde Cholik yg lucu & baik atas hadiah2nya yg menyenangkan, atas postingan2 nya yg asik & menghibur, atas keramahan nya yg sering ngajak gw ngobrol di kolom komentar & sms, bahkan sang Pemilik HP dua pintu itu mau2nya nilpun gw si kutu kupret ini, saat gw resah & gelisah karna tanpa sengaja melakukan kebodohan yg bisa membuka luka lama dan bila menangisinya kembali efeknya dapat menenggelamkan Jakarta..


Barakallah ya Pakde Cholik..!

Akte Kelahiran Donal Bebek

17.05 10 Comments

Apaaa..? Akte Kelahiran???
Heheheee.. ya anggap aja demikianlah..

Sejak beyom cekulah, Babe-Enyak ngempanin kita anak2nya pake buku.
Yg paling gw inget sih komik Kisah 25 Nabi yg jumlahnya bukunya seabreg2.. Babe suka bacain tiap ada kesempatan. Lalu ada juga Majalah Bobo & Donal Bebek.
Pas udah bisa baca, ditambahin Komik Deni Manusia Ikan, Komik Nina & Tintin (tiga2nya terbitan Gramedia). Ada juga Komik Mimin (terbitan Sinar Harapan) dan langganan sewa novel detektif anak2 karangan Enid Blyton seperti Lima Sekawan, Pasukan Mau Tau, Sapta Siaga serta dua serial novel kocak karangan dia juga : Si Badung & Pippi si Kaos Kaki Panjang.

Baru nyadar nih, kaya nya dari sini asalnya bakat ngecap gw... hahahaaaa
Terus terang, dulu itu tiap baca novel atau komik, gw punya imajinasi sendiri. Semua kisah yg gw baca bagai ada wujud nyatanya dan gw lah si tokoh utama.. hihiiii
Kebiasaan itu kebawa sampe sekarang. Kalo lagi ngobrolin sesuatu, apa yg diceritain lawan bicara visualisasinya udah otomatis tergambar menurut versi gw, terkadang malah kelewatan alias lebay.. hueheheheee..

Makanya gw ga bisa baca postingan dg fastread ato garis besar, gw harus tau detil. Lebih2 kalo postingan nya menarik, gw bisa lebih lama lagi & diulang2 sampe paham.. huhuuuu cape deeehhh..
Ga heran kalo gw suka aneh ajah pas baca komentar yg ngasal ato nanya sesuatu di postingan seseorang padahal disitu udah ada jawaban nya.. hahaaa

Ah, gw kebanyakan ngomong! Padahal cuma mo ngasih liat ini


Gw baru tau, bahwa nama Orang tua nya DONAL BEBEK tuh KWEKER BEBEK & HORTENSIA BEBEK. Kenapa Donal memanggil GOBER BEBEK dg sebutan Paman? Itu karena Ibunya Donal adalah adiknya si Paman Gober. Dan KWIK-KWEK-KWAK ternyata anaknya DUMBELA BEBEK, adik kembarnya Donal.
Halaaah, suwer gw baru tau!

Penting ga sih yg kaya gini diposting?
Buat orang lain mungkin ga penting, tp buat gw sih penting. Dari belom bisa baca gw udah tau Donal, tanpa gw tau dia tuh anak siapa & bagaimana pertalian darah antara Donal, Gober, Kwik-Kwek-Kwak dan lainnya.
Gw yakin, di luar sana banyak Pecinta Komik Donal Bebek yg belum tau tentang informasi ini. Gw pribadi sih merasa surprais & senang, terserah tanggapan orang yg ngerasa ini tuh urusan yg amat sangat ga penting banget.. heheee


So postingan kali ini gw dedikasikan untuk sesama Pencinta Komik Donal Bebek